Umumnya sebagian tamu undangan selalu membawa bingkisan ciri khas dari negara masing - masing, seperti kain, makanan ringan atau kerajinan tangan untuk diberikan kepada tim inti panitia penyelenggara. Nah, kertas A5 dan pensil tadi saya sulap menjadi cinderamata gambar karikatur.
Selain ringkes dan tidak ribet dibawa di bagasi, bentuk "gift" seperti ini menurut saya lebih memiliki nilai personal dan memorable. Memang sih ribetnya ketika proses pembuatannya. Saya terpaksa begadang berkarikatur ria di saat tamu undangan yang lain tidur terlelap.
Nah lalu bagaimana strategi produksinya ? Proses awalnya adalah saya foto wajah para target menggunakan kamera pocket. Malamnya digambar ulang dengan melihat referensi objek melalui view finder dari kamera tadi. Makin ribet ya ? Ha ha ha.
Sebetulnya kebiasaan seperti ini hanyalah cara saya mengekspresikan wujud terima kasih kepada penyelenggara yang sudah secara spesial mengundang ke negerinya.
Selang empat tahun dari pemberian salah satu karikatur saya ke sebuah undangan di Jepang , mendadak email masuk di inbox Yahoo saya. Tertulis dari Eddie Suzuki, International Manager dari Digital Content Association of Japan.
Dia menawarkan beberapa projek yang berhubungan dengan animasi dengan kalimat pembuka kurang lebih seperti ini, "Saya masih ingat kamu, dan saya masih menyimpan dengan rapi karikatur darimu".
Meleleh terharu membaca Email tersebut.
Ah gambar lama itu masih membekas di ingatannya, dan kelawasannya ternyata sambil menggiring projek baru darinya. Alhamdulillah.
Arigato Suzuki-san.
Contoh Karikatur ku untuk para panitia itu... |